"Saham". Sering Dengar Tapi Belum Paham ? Yuk Bahas Secara Sederhana.

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia sering mendengarkan kata saham, pada media seperti koran, artikel dan televisi. Namun dari total penduduk Indonesia yang berjumlah 240 juta lebih sedikit orang yang mengerti apa itu saham.

Memang lebih cenderung ke bidang ekonomi, namun banyak juga mereka yang bekerja dibidang perekonomian tidak mengerti secara mendalam akan arti kata saham.

Anda harus tahu bahwa didunia ini banyak para miliarder atau orang-orang kaya yang memperoleh keuntungan yang besar melalui bisnis saham. 
Contohnya Bambang Triatmojo yang memiliki saham sangat banyak di perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia. Pernah ada yang mengatakan bahwa dalam bisnis sahamnya ia pernah mendapatkan keuntungan dari 1 saham nya disalah satu perusahaan dalam seminggu dan menghasilkan mobil mewah Hummer. Kebayang gak harga 1 mobil mewah Hammer ? Mahal kan. 

Banyak lagi orang selain Bambang Triatmojo yang mendapatkan keuntungan besar dari berbisnis saham didunia ini.



Saham 

Saham adalah suatu surat berharga yang merupakan bukti kepemilikan atas perorangan atau badan terhadap Perusahaan.
Kalau seseorang atau badan investor membeli saham, maka ia pun menjadi pemilik atau pemegang saham perusa­haan.
Dalam artian sederhana contohnya kalau kita menabung di bank kita akan mendapatkan kertas slip bukti bahwa kita memiliki uang tersebut di dalam bank.

Kali ini kita akan membahas contoh saham dengan penjelasan yang singkat dan padat.


Contoh Sederhana Hak Kepemilikan Dalam Kehidupan Sehari-hari Seperti Patungan

Suatu hari anda dengan Tobi(teman anda) sedang berjalan-jalan di taman. Kemudian tiba-tiba lapar dan ingin membeli kue seharga 20 ribu.

Anda hanya memiliki uang 15 ribu dan tidak cukup untuk membeli kue tadi.
Tapi Tobi bisa menambahkan uangnya yang ada yaitu 5 ribu.
Jadi anda dengan Tobi patungan.
Pada kue tadi ada hak kepemilikan.

Hak perorangan :

Anda 15/ 20ribu = 75%
Tobi   5/ 20 ribu = 25%

Contoh Dalam Usaha Menengah

Sekarang pembahasan kalau anda dengan Tobi ingin membangun sebuah usaha.

Anda dengan Tobi inginn membangun usaha pupuk kandang yang total modalnya 60 juta.
Anda sekarang memiliki uang 40 juta dan Tobi 20 juta.

Jadi hak andil dalam usaha ini anda memiliki 40/ 60 juta = 60%. Jadi saham anda 60%
Sedangkan Tobi memiliki andil 20/ 60juta = 40%. Dan saham Tobi 40%

Misal lembar saham yang ada dari 60 juta ini ada 60 lembar saham.
Jadi nilai perlembar saham adalah 1 juta.

Anda memiliki saham (60% x 1 juta) atau 40 lembar saham.
Sedangkan Tobi memiliki (40% x 1 juta) atau 20 lembar saham.

Saham-saham tadi bisa saja anda jual kepada orang lain perlembarnya.
Maka siapa saja yang membeli saham perlembaran akan memiliki andil dalam usaha tersebut.

Kemudian untuk perhitungan keuntungan dari usaha perbulan atau pertahunnya dibagikan kepada pemodal (anda, Tobi atau pembeli saham lainnya) berdasarkan persentase kepemilikan.


 Contoh Dalam Perusahaan

Sekarang kita bahas untuk perusahaan dimana letak sebenarnya saham adalah di bagian ini.

Anda, Tobi dan Marmut ingin membangun sebuah perusahaan. Katakanlah PT. Cucu Dunia.
Dana yang dibutuhkan untuk membangun perusahaan adalah 1 Milyar.

Anda menyetor 500 juta (500juta/ 1milyar = 50%)
Tobi menyetor 300 juta (300juta/ 1milyar = 30%)
Marmut menyetor 200 juta (200juta/ 1milyar = 20%)

Misal untuk sahamnya dibagi menjadi 100 lebar, maka nilai saham perlembarnya adalah 10 juta.

Anda memiliki saham (50% x 10 juta) atau memiliki 50 lembar saham.
Tobi memiliki saham (30% x 10 juta) atau memiliki 30 lembar saham.
Marmut memiliki saham (20% x 10 juta) atau memiliki 20 lembar saham.

Lembaran saham tadi bisa dijual kepada orang lain. Orang yang membeli lembaran saham akan memiliki hak andil dalam perusahaan.
Keuntungan akan diperhitungkan perbulan atau pertahun. Dan akan dibagikan secara persenan kepemilikan atas perusahaan.


Demikian penjelasan mengenai saham dalam arti sederhana dari saya.